Mengembangkan Madrasah Dengan Akhlak Dan Berprestasi
Mengembangkan Madrasah Dengan Akhlak Dan Berprestasi
(Observasi Project : Study Teori dan Kasus di MA Al Islamiyah)
- Pengertian akhlak
Secara bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu khuluk yang artinya watak, tabiat, tingkah laku, kebiasaan dan kepribadian. Sedangkan dalam pengertian Istilah Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang mmeiliki sifat baik biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga dan sebaliknya seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.(QS Shad : 46)
- Aktualisasi akhlak dalam kehidupan
Ketika Islam diturunkan di muka bumi oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak. Hal ini tentu bisa dimaknai betapa pentingnya peran akhlak di dalam kehidupan dalam proses membangun peradaban manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, secara historis ketika Islam diturunkan kondisi sosial historis bangsa Arab sedang mengalami dekadensi moral yang luar biasa.
Bangsa arab bukan bangsa yang bodoh, bukan bangsa yang terbelakang tapi mengapa di katakan sebagai jaman jahiliyah, karena mereka lepas dari universalisme dalam kehidupan peradaban manusia.
- Pengertian Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang diperoleh dari upaya yang telah dilakukan. Memahami pencapaian tersebut, rasa prestasi diri adalah hasil dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan dalam menghadapi semua aspek situasi kehidupan.
Sebuah karakter seseorang yang mencintai pekerjaan, inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh karakter ini menunjukkan bahwa untuk pencapaian tertentu, dibutuhkan kerja keras. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, prestasi adalah sebagai rumus yang diberikan guru mata pelajaran mengenai kemajuan atau prestasi belajar selama periode tertentu.
Sedangkan prestasi dalam belajar mempunyai pengertian setiap pendidik tentu sangat mengharapkan anak didiknya agar berprestasi seoptimal mungkin baik pada jalur akademik maupun non akademi. Prestasi memiliki pengertian yang sangat luas. Apabila peserta didik dapat mencapai cita-cita atau minimal dapat menyelesaikan tugas dari guru maupun orang lain maka ia disebut berprestasi.
Prestasi Belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi Belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria.
Prestasi Belajar Siswa adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan/dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895), sedangkan menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Sukmadinata (2003: 101), “Prestasi Belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapa-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
Prestasi Belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi.Prestasi Belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi Belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi Belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa Prestasi Belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka Prestasi Belajarmerupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa Prestasi Belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi Belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi Prestasi Belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi Belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
Prestasi belajar siswa adalah kecakapan yang sesungguhnya atau hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada periode tertentu (Nurkancana, dalam Sukiaiyana 2003). Menurut Purwadarminto (dalam Yulita, 2008) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan
- Hubungan prestasi dengan eksistensi diri
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut Abidin Zaenal (2007:16) eksistensi adalah : “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”.
Berdasarkan pengertian di atas tentu hal yang wajar apabila manusia sebagai makhluk yang sempurna tentu menyadari bahwa dia mempunyai satu keinginan di dalam dirinya. Keinginan tersebut menjadikan manusia mewujudkan apa yang menjadi idealitanya. Seperti apa yang disampaikan dalam kitab suci Al Quran surat At Tin, “sungguh aku menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna”. Sungguh jelas ketika manusia ingin hidup yang mempunyai kualitas lebih baik.
Dalam perspektif pendidikan, antara prestasi dan eksistensi mempunyai relefansi yang kuat dimana pada saat peserta didik menggapai apa yang menjadi keinginannya untuk senantiasa eksis. Pendidikan sebagai suatu sarana untuk mewujudkan cita-citanya maka ending atau ujung dari sebuah pengorbanan dalam proses pendidikan adalah salah ingin menggapai eksistensi tertuntun.
- Membangun Madrasah dengan Akhlak dan Prestasi
Madrasah sebagai lembaga pendidikan berusaha untuk mewujudkan manusia yang seutuhnya. Allah SWT memberi manusia dengan kemampuan multi kecerdasan hendaklah di kelola secara tertuntun dengan mendasarkan diri kepada Akhlak. Kecerdasan manusia ada di bidang akademik dan non akademik. Keduanya di kelola dengan berlandaskan syukur kepada allah SWT. Sedangkan prestasi merupakan bagian ujung dari sikap berakhlak atau bisa dikatakan kalau berakhlak dampaknya berprestasi.
Berdasarkan observasi di lapangan banyaknya siswa berprestasi ternyata sebagian besar mengedepankan akhlak sebagai pegangan hidupnya. Contoh kecil akhlak tercela (madzmumah) seorang siswa tidak parkir di tempat yang telah ditentukan oleh madrasah atau sengaja parkir di suatu tempat yang ilegal, ternyata setelah dilihat prestasi akademik dan non akademik kurang begitu bagus. Hal ini kami amati di lingkungan MA Al Islamiyah Uteran. Dengan demikian maka madrasah berusaha bagaimana menyempurnakan visi dengan mengedepankan Akhlak di paling depan.
- Project observasi pengembangan Akhlak di MA Al Islamiyah
Di awali dari suatu observasi bagaimana peserta didik bisa berhasil dalam belajarnya dengan senantiasa berusaha menanamkan akhlak. Hal ini diawali dari kedatangan siswa pada waktu pagi di madrasah. Penegakan disiplin dengan masuk lebih awal ternyata berpengaruh dalam hasil belajarnya sampai selesai. Sikap disiplin dalam satu mengatur waktu ternyata berpengaruh dengan karakter lainnya misalnya ketekunan, integritas dan hasil belajarnya. Dalam observasi sederhana tersebut akhirnya menjadi salah satu bahan dalam merumuskan visi pendidikan di MA Al Islamiyah
Membiasakan akhlak dari hal-hal terkecil ini juga diikuti oleh Bapak/Ibu guru, contoh akhlak kebiasaan membuang sampah lalai diubah untuk dimasukan sesuai dengan tempatnya. Ini menjadikan kami semakin yakin bahwa merubah sesuatu yang besar itu diawali dari hal-hal terkecil di dalam kehidupan sehari hari. Sehingga dengan menjalankan akhlak-akhlak universal itu diharapkan bisa membawa manfaat bagi perkembangan anak didik di masa depan. Dengan menjadikan akhlak sebagai soft skill diharapkan bisa membantu dalam proses pengembangan madrasah.
Berikut kebiasaan-kebiasaan kecil dalam berakhlak
- Membuang sampah pada tempatnya
- Parkir sepeda motor pada tempatnya
- Memakai baju seragam dengan rapi dan bersih
- Bagi siswa yang mukim dipesantren, kebiasaan menata kitab/buku dengan rapi
- Sikap datang awal pada waktu masuk madrasah di pagi hari
- Project Observasi Pengembangan Madrasah dengan Prestasi
Sudah seharus lembaga pendidikan mengedepankan pendidikan dengan basis kemampuan atau potensi anak didik. Asumsi yang mengatakan bahwa kecerdasan anak didik dipandang dari kognisi saja justru menjadikan pendidikan semakin mengalami kemunduran. Bahkan ada satu ungkapan yang membuat berpikir, orang tua lebih takutnya anaknya tidak bisa pelajaran tertentu dari pada tidk bisa antri atau menghormati orang lain. Sudah banyak kasus di berbagai media tentang kekerasan pendidikan, balapan liar, pergaulan bebas, atau bentuk prilaku-prilaku yang menyimpang lainnya. Kalau kita amati tidak jarang mereka itu anak-anak yang cerdas tapi tidak tertuntun.
Setiap anak pada dasarnya diberikan kecerdasan oleh Allah SWT baik itu di bidang akademik maupun non akademik. Tidak mungkin semua anak itu mempunyai kecerdasan yang sama dalam satu lembaga pendidikan. Keragaman kecerdasan itulah yang justru harus di syukuri, karena itu nikmat dari Allah SWT. Dalam kontek demikian MA Al Islamiyh berusaha untuk mencoba dengan mengobservasi dan selanjutnya diadakan tindakan nyata dalam bentuk program ekstra kurikuler yang di manajerial lebih baik.
Berbagai macam ekstra wajib dan non wajib senantiasa di maksimalkan sesuai dengan kemampuan yang ada. Pertanyaanya mengapa ekstra ? hal ini ekstrakurikuler itu bagian dari pintu awal pengembangan akademik dan non akademik untuk bisa berprestasi bagi peserta didik. Adapun langkah-langkahnya adalah :
- Mengupgrade seluruh ekstrakurikuler yang ada, di mulai dengan sarpras, pendanaan, kepelatihan, keorganisasian, rekrutmen dan pembinaan
- Bekerja sama dengan stake holders misalnya dengan KONI, SSB, PERCASI dan bidang-bidang yang terkait.
- Fenomena guru hobi, seorang pelatih dipersilahkan apapun yang mempunyai kompetensi yang bersangkutan ekstra yang mampu maka guru tersebut memegang kendalinya tanpa memandang kemampuan guru mapel tertentu. Guru yang transdisipliner ini sangat berperan dalam pengembangan ekstrakurikuler
Dengan mendasarkan antara potensi dan prestasi maka secara tidak langsung tidak target untuk bisa senantiasa menjadi madrasah yang eksis bisa terwujud. Dan hal ini kemudian menjadi ssalah satu modal untuk mengembangkan madrasah kami.
- Dampak penanaman akhlak dan pengembangan potensi anak didik bagi kemajuan madrasah
Madrasah adalah lembaga pendidikan yang berorientasi kepada pendidikan yang seutuhnya. Oleh karena itu dengan memberikan pengembangan soft skill kepada anak didik diharapkan bisa tercapai apa yang menjadi tujuan pendidikan itu sendiri. Dalam konteks demikian MA Al Islamiyah berusaha memberikan pembelajaran yang terbaik terhadap anak didiknya.
Berikut ini data perolehan prestasi mulai tahun 2011 sampai sekarang :
- Mengirimkan 1 orang peserta aksioma ke tingkat provinsi tahun 2011
- Mengirimkan 3 orang peserta aksioma ke tingkat provinsi tahun 2013
- Mengirimkan 5 orang peserta aksioma ke tingkat provinsi tahun 2015 dengan mendapatkan poin no 3 se kabupaten madiun
- Mengirimkan 13 orang peserta aksioma ke tingkat provinsi tahun 2017 dengan mendapatkan poin no 2 se kabupaten madiun
- Juara umum 2 atletik antar SMA/SMK/MA se Kab madiun
- Menyumbangkan 9 medali ke kec Geger pada waktu PORKAB Madiun
- Di bidang akademik, sejak tahun 2009 senantiasa mewarnai KSM yang masuk 5 besar dalam bidang ilmu agama dan IPS
Dari capaian di atas tentu bisa disampaikan bahwa madrasah sebagai lembaga pendidikan harus bisa mengembangkan potensi apa yang ada didalam lembaga tersebut. Kiranya ini tidaklah mudah, apalagi secara geografis dan tren pendidikan saat ini madrasah lanjutan di kepung oleh lembaga lembaga pendidikan lain yang luar biasa pesatnya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka bisa ditarik suatu kesimpulan
- Akhlak dan Prestasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan
- Allah SWT telah memberikan anugerah dalam diri manusia dengan multi kecerdasan.
- Madrasah senantiasa mereformasi, mereview strategi pendidikan dan senantiasa berpegang teguh pada tujuan pendidikan seutuhnya
KOMPETISI KEPALA MADRASAH BERPRESTASI
TAHUN 2017
Mengembangkan madrasah dengan akhlak dan prestasi
(Observasi Project Study Teori dan Kasus di MA Al Islamiyah )
Uteran Geger Madiun
Makalah disampaikan dalam rangka mengikuti kompetisi Kepala Madrasah Berprestasi Tahun 2017
Di susun Oleh :
Nama : Mahrus Ahsani
NIP : –
NUPTK : 1842755659200004
Nama madrasah : MA Al Islamiyah
Alamat : Jl Sunan Ampel 02 Uteran Geger
Kabupaten : Madiun
Provinsi : Jawa Timur